Mendengar
cerita Ifrit tersebut si nelayan berkata, “Wahai Jin, dengan nama Alloh
maafkanlah aku yang telah membebaskanmu di waktu yang salah dan tolong
jangan bunuh aku.”
“Tidak bisa! Aku pasti akan membunuhmu, itulah sumpahku! Sekarang cepat pilih dengan cara apa aku membunuhmu!” bentak jin.
“Oh betapa sialnya aku yang telah menolong makhluk yang tidak tahu
berterima kasih. Maafkan aku maka Alloh akan memaafkanmu. Tapi jika kau
berbuat jahat padaku, maka Alloh pasti akan membalasnya dengan
azab-Nya.” ratap nelayan.
“Hei nelayan, kematianmu adalah hal yang pasti, karena itu adalah
sumpahku! Dan aku tidak pernah melanggar sumpah yang kuucapkan!” kata
Jin.
Nelayan itu menyadari bahwa keputusan jin ifrit sudah tidak bisa
diubah lagi. Ia sedih teringat anak-anaknya dan nasib mereka jika ia
mati. Namun di saat itu tiba-tiba muncul sebuah ide.
“Wahai Jin, kematianku sudah di depan mata, dan aku menerimanya
sebagai takdirku. Tapi sebelum aku memilih caraku mati, atas nama Alloh
yang namanya tercetak di atas segel yang mengunci botol ini, maukah kau
menjawab dengan jujur satu pertanyaanku?” tanya nelayan.
Mendengar nama Alloh, tubuh Jin itu gemetar ketakutan. “Baiklah, aku
bersumpah atas nama Alloh akan menjawab dengan jujur pertanyaanmu.”
“Benarkah kau pernah terkurung di dalam botol ini?” tanya nelayan.
“Ya, betul!” jawab Jin.
“Sebenarnya aku tidak percaya dengan ceritamu. Botol ini bahkan
tidak bisa memuat kakimu yang besar, bagaimana mungkin ia bisa memuat
seluruh tubuhmu,” kata nelayan.
“Kamu tidak percaya ceritaku?” tanya jin dengan marah.
“Aku tidak percaya sampai aku melihatnya sendiri,” tantang nelayan.
“Baiklah akan kubuktikan padamu!” seru Jin.
Sedikit demi sedikit tubuh jin Ifrit berubah menjadi asap dan masuk kembali ke dalam botol.
“Nah nelayan, sekarang kau percaya dengan ceritaku?” teriak Jin dari dalam botol.
Namun si nelayan dengan cepat menutupnya dan berkata, “Hei Ifrit,
sekarang giliranmu untuk memilih cara mati yang kau inginkan! Tapi
tidak! Lebih baik aku melemparkanmu kembali ke tengah laut! Aku akan
membangun rumah di sini dan selama sisa hidupku aku akan mencegah
siapapun yang ingin mencari ikan di sini. Akan kukatakan bahwa disini
ada jin jahat yang akan membunuh siapapun yang membebaskannya dari dalam
botol.”
Mendengar perkataan si nelayan, jin Ifrit menangis dan memohon agar si nelayan membebaskannya.
“Bukankah sudah kubilang padamu jin, jika kau menyelamatkanku maka
Alloh akan menyelamatkanmu. Tapi kau tidak mau. Maka inilah balasannya!”
kata nelayan.
“Tolong bebaskan aku,” ratap jin.
“Kamu pembohong! Aku dan kamu seperti Wezirnya raja Yunan dengan guru Duban!” kata nelayan.
“Siapakah mereka?” tanya Ifrit.
“Aku akan menceritakannya padamu!”
Dan nelayan itu pun memulai ceritanya….
Bersambung...
Rabu, 09 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar