Kini syekh yang ketiga berkata kepada jin, "aku juga memiliki cerita untukmu, dan jika ceritaku juga lebih menarik daripada cerita mereka, kau harus berjanji untuk mengurangi sepertiga lagi hukuman bagi saudagar ini."
"Baiklah!" kata jin.
Syekh yang ketiga ini menceritakan kisahnya kepada Jin, "Tahukah kau bahwa bagal ini adalah istriku. Dia berselingkuh dengan seorang budak hitam. Dan ketika aku memergokinya, dia melemparkan segelas air yang telah dimantrai sehingga aku berubah menjadi seekor anjing. Aku berhasil melarikan diri ke sebuah toko daging. Anak pemiliknya melihatku dan mengubahku kembali ke bentuk asliku. Meski dia menyarankanku untuk membalas dendam pada istriku, tapi aku menolaknya, seperti kata para utusan Alloh: "Intan itu selalu bercahaya meski di tempat yang gelap, seperti kebaikan selalu terlihat oleh Dia yang Maha Melihat meski di tempat yang buruk sekalipun."
Ketika syekh ketiga ini mengakhiri ceritanya, jin ifrit menganggukan kepalanya. Dia menyadari kesalahannya yang terbawa emosi. Dengan besar hati dia memaafkan si saudagar dan kemudian dia menghilang.
Saudagar tersebut mengucapkan terima kasih kepada ketiga syekh yang telah meyelamatkannya. Lalu mereka pun berpisah dan melanjutkan perjalanannya masing-masing.
Dinarzade, yang menyadari bahwa Sultan tidak memberikan jawaban, berkata, “Masih ada sedikit waktu lagi kak, tolong ceritakanlah padaku! Oh Sultan, saya mohon ijinkan hamba mendengar ceritanya.”
Sultan Shahriar mengijinkan, maka Sheherazade melanjutkan ceritanya…
0 komentar:
Posting Komentar